Kursus Di Samarinda
Empat Point dalam Defensive Driving
Ada empat point yang sangat penting terkait dengan defensive driving. Berikut ini keempat point tersebut:
- Waspada
- Sadar (aware)
- Sikap dan Mental
- Antisipasi
Kewaspadaan menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan waspada terhadap pengguna jalan lain. Bila waspada selalu, artinya dia akan bertindak benar dalam menghadapi pengendara lain yang mungkin saja ugal-ugalan. Seandainya bertemu dengan jenis pengendara seperti ini, lebih baik membiarkan mereka lewat dahulu.
Yang tidak kalah penting adalah kesadaran. Artinya, sebagai pengemudi kita harus memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, praktis akan meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
Sementara, poin sikap dan mental lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara kita tidak boleh egois dan mau menang sendiri. Yang harus kita utamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
Dan yang terakhir adalah antisipasi. Ini juga sangat penting karena sebagai pengendara kita harus belajar membuat skenario berkendara yang baik sebagai evaluasi setiap kali berkendara. Antisipasi yang tepat juga sangat mempengaruhi keselamatan berkendara.
Paling tidak, bila kita konsisten menjalankan keempat point itu, akan bermanfaat bagi jaminan keselamatan pribadi. Itulah sebabnya, defensive driving terus disosialisaikan. Harapannya, jika anda sebagai lulusan Roslianna Driving Course menerapkan konsep ini, pengaruhnya nanti tentu berimbas ke ketertiban berlalu lintas.
(dari berbagai sumber)
Tips Berkendara di Tengah Banjir
Musibah itu kata orang sulit diduga, karenanya pemilik kendaraan harus selalu waspada, apalagi saat cuaca tidak bersahabat. Curah hujan yang besar seperti pada musim penghujan sekarang ini, tentu membuat kita harus selalu waspada.
Bagi pemilik mobil, kondisi semacam ini tentu biasa membuat hati was-was, apalagi jika kendaraan yang dinaiki terjebak banjir. Ini tentu membuat repot. Berikut ini adalah 9 tips yang mungkin dapat membantu anda:
- Untuk mengantisipasi segala rintangan, pengemudi dianjurkan untuk menghindari genangan air apabila ketinggian air diperkirakan telah mencapai lubang knalpot mobil.
- Namun jika sudah terlanjur melewati genangan air tersebut, tentu sulit menghindarinya. Karenanya jalankan kendaraan anda dengan menggunakan persneling rendah gigi 1-2 dengan menggunakan setengah kopling dan gas lebih tinggi, secara konstan.
- Jaga jarak kendaraan anda dengan mobil di depan anda, karena dalam genanganan air anda tidak disarankan untuk melepas tekanan konstan pada gas anda, jadi cara satu-satunya untuk mengurangi kecepatan adalah dengan menginjak penuh kopling anda, dengan gas tetap konstan.
- Usahakan mobil anda berjalan dengan hati-hati di tengah genangan air dan usahakan jangan sampai mobil berhenti di tengah air seandainya telah berada di kawasan genangan air.
- Saat terjebak dalam banjir, dimana mesin mobil anda mati, jangan mencoba menghidupkan mesin kembali. Sebaiknya mobil di dorong ke tempat yang lebih aman. Minta bantuan orang lain apabila anda tidak mampu mendorong.
- Apabila mobil anda sudah terlanjur terendam air sampai batas roda dan kendaraan sudah tidak dapat dikendalikan lagi, segera lepas soket accu untuk menghindari hubungan arus pendek yang dapat menimbulkan percikan api pada kendaraan anda. Perhatikan hal ini karena akibatnya bisa fatal, kendaraan bisa saja terbakar.
- Paska banjir, jangan langsung menghidupkan mesin sebelum ada pemeriksaan dari mekanik yang kompeten.
- Catat nomor posko penanggulangan banjir dan hubungi mereka saat membutuhkan pertolongan.
- Tips terakhir, yaitu sipakan alat-alat yang dapat membantu anda dalam kondisi terjebak banjir, misalnya senter, toolkit, P3K dan sebagainya.
(dari berbagai sumber)
2 seconds rule
Cara menjaga jarak yang aman dengan kendaraan di depan anda adalah dengan menerapkan “2 seconds rule”, yaitu jarak antara kendaraan kita kendarai dengan kendaraan di depan kita haruslah minimal berjarak 2 detik.
- Perhatikan saat kendaraan di depan kita melintasi suatu “Titik Bantu” (bisa berupa apa saja, misal bila di jalan toll adalah papan penunjuk kilometer).
- Kemudian hitunglah 2 detik dengan cara mengucapkan secara jelas “seribu satu seribu dua”.
- Apabila kita belum selesai mengucapkan, ternyata kendaraan kita sudah melalui “titik bantu” di atas, maka berarti kendaraan kita terlalu dekat dengan kendaraan di depan kita.
Anda ingin mahir?
mahir dalam hal mengemudi, komputer, dan bahasa Inggris.
segera ikuti kursus-kursus yang Ghanesa Group sediakan.
Kursus di Samarinda.
Jl. Gunung Ceremai No. 4 RT.40
Samarinda – Kalimantan Timur.
Tlp (0541) 731831
BBM: 7DD9A3B8
Email: info_gc@ghanesagroup.co.id