Saat ini, PHP sedang menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer digunakan di kalangan web developer. Karena ketenarannya, web developer mau tidak mau harus terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam teknik coding PHP.
Berikut ini adalah beberapa trik dalam coding PHP yang mungkin belum Anda ketahui, yakni mengenai penggunaan root path dan require_once dalam script, dikutip dari BinaryTides. Trik-trik ini akan membantu kode Anda lebih responsif dan
Trik Coding PHP: Penggunaan Root Path dan Require_once
angan gunakan relative path
Dalam coding PHP, Anda mungkin sering menemukan baris seperti ini:
require_once('../../lib/some_class.php');
Pendekatan ini punya banyak kelemahan, salah satunya melewati pengecekan direktori yang terlalu banyak. Awalnya melakukan pencarian direktori yang telah ditentukan di jalur PHP, kemudian baru direktori yang sekarang.
Selain itu, saat script sedang dijalankan dari cron, mungkin script tersebut tidak memiliki direktori induk yang bekerja. Untuk itu, Anda sebaiknya menggunakan absolute path, seperti:
define('ROOT' , '/var/www/project/'); require_once(ROOT . '../../lib/some_class.php'); //rest of the code
Absolute path seperti demikian akan selalu konstan. Namun, kita bisa meningkatkannya. Direktori /var/www/project memang dapat terubah. Akan tetapi, kita tidak perlu ikut mengubahnya juga. Gunakan saja konstanta __FILE__, seperti:
//suppose your script is /var/www/project/index.php //Then __FILE__ will always have that full path. define('ROOT' , pathinfo(__FILE__, PATHINFO_DIRNAME)); require_once(ROOT . '../../lib/some_class.php'); //rest of the code
Jadi, jika Anda menggeser proyek Anda ke direktori yang berbeda, seperti memindahkannya ke server online, kode yang sama akan tetap berjalan tanpa ada perubahan.
Baca Juga: Apa Itu Full Stack Developer? Simak Selengkapnya Di Sini
Jangan gunakan require, include, require_once, atau include_once
Script Anda mungkin memiliki beragam files di awal, seperti library class, files untuk fungsi utilitas, dan fungsi pembantu, seperti:
require_once('lib/Database.php'); require_once('lib/Mail.php'); require_once('helpers/utitlity_functions.php');
Ini, bisa dibilang, sudah ketinggalan zaman. Kode ini harus bisa lebih fleksibel. Tulislah fungsi-fungsi pembantu untuk memudahkan input elemen. Lihat contoh berikut:
function load_class($class_name) { //path to the class file $path = ROOT . '/lib/' . $class_name . '.php'); require_once( $path ); } load_class('Database'); load_class('Mail');
Lihat perbedaannya. Kode ini tidak lagi memerlukan keterangan. Anda juga bisa lebih meningkatkannya lagi.
Baca Juga: 5 Tools JavaScript untuk Percepat Loading Website
Demikian beberapa trik coding PHP yang dapat Anda terapkan, khususnya bagi Anda yang masih dalam tahap pembelajaran lebih lanjut mengenai PHP. Klik Trik PHP untuk mengetahui lebih banyak mengenai trik-trik coding PHP untuk efisiensi kerja Anda.